Mendidik
Anak :)
A
|
nak merupakan amanah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Karena amanah, maka kelak Dia akan meminta pertanggungjawaban kepada
orangtuanya atas amanha tersebut. So kita nanti jika udah waktunya juga bakal
ngurus anak, Insyaallah. Hehe
Jika anak-anak tumbuh
menjadi shalih dan shalihah, tentu akan membawa keberuntungan dunia dan akhirat
bagi orangtuanya. Sebaliknya, jika orang tua lalai dalam mengajar dan mendidik,
keberadaannya akan membawa bencana dunia dan akhirat.
Terkait
dengan mendidik anak, dibawah ini ada beberapa tuntunan Agama Islam, antara
lain :
Menanamkan
Akidah yang Benar
Ini merupakan hal yang
sangat penting. Jika anak-anak memiliki akidah yang benar, maka itu lahan subur
bagi tumbunya kebaikan-kebaikan. Tidak ada kebaikan pada diri anak yang
akidahnya melenceng.
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai anak, aku akan ajarkan padamu
beberapa kalimat: Jagalah Allah pasti engkau akan dapati Allah di hadapanmu.
Jika engkau meminta, maka mintalah kepada Allah. Ketahuilah bahwa jika seluruh
umat berkumpul untuk menolongmu, mereka tidak bisa menolongmu dengan sesuati
kecuali atas hal yang Allah takdirkan. Ketahuilah jika seluruh umat berkumpul
untuk mencelakaimu, mereka tidak bisa mencelakaimu dengan sesuatu kecuali atas
yang telah Allah takdirkan, pena-pena telah diangkat dan catatan-catatan telah
kering.” (Riwayat Ahmad dan Tirmidzi)
Memohon
Pahala
Rasulullah bersabda,
“Jika seseorang menafkahkan hartanya kepada keluarganya dengan mengharap
pahala, maka baginya adalah pahala sedekah.” (Riwayat Bukhari dan Muslim dari
Abu Ma’sud)
Diingatkan
Shalat
Shalat merupakan
kewajiban utama seorang hamba terhadap Allah. Rasulullah menegaskan,
“Perintahkan anakmu untuk shalat saat usia tujuh tahun dan pukullah mereka
(jika meninggalkan shalat) saat usia sepuluh tahun dan pisahlah tempat tidur
mereka.” (Riwayat Ahmad, Abu Dawud, Hakim, Baihaqi)
Menuntun
Berakhlak Baik dan Memperbaiki Kesalahan
Umar bin Abu Salamah
Radhiyallahu ‘anhu saat masih kecil dalam asuhan Rasulullah, tangannya
kesana-kemari di atas makanan. Dia bersabda, “Wahai anak, bacalah ‘Bismillah’,
makanlah dengan tangan kanan, dan makanlah makanan yang dekat darimu.” (Riwayat
Bukhari dan Muslim dari Umar bin Abu Salamah)
Memisahkan
Tempat Tidur
Memasuki usia sepuluh
tahun, pisahkanlah tempat tidur anak. Anak-anak pada usia ini sudah terhitung
dewasa dan mendekati masa baligh (pubertas), gairahnya mulai muncul, maka dari
itu memisahkan tempat tidur mereka akan mencegah petaka yang tidak diinginkan.
Rasulullah bersabda, “….pisahkan tempat tidur mereka.” (Riwayat Ahmad, Abu
dawud, Al-Hakim, Bihaqi)
Adil
Tidak bijak bila
membeda-bedakan anak dalam berinteraksi dan menafkahi. Perlakuan pilih kasih
kerap membawa permusuhan di antara saudara. Hal itu termasuk kezaliman terhadap
anak.
Rasulullah
bersabda, “Aku tidak akan bersaksi atas suatu kejahatan, takutlah kamu kepada
Allah dan berbuat adillah kepada anak-anakmu.” (Riwayat Bukhari dan Muslim dari
Nu’man bin Basyir)
Lemah
Lembut, Bermain, dan Mencium
Rasulullah tidak segan
mengajak anak-anaknya untuk bermain, berlaku lemah-lembut, serta mendekati dan
mencium mereka. Simaklah bagaimana cara Rasulullah memanggil anaknya, “Wahai
anakku.”
Tegas
Saat Diperlukan
Anak yang tidak pernah
mendapat hukuman (saat diperlukan) akan mempunyai tabiat yang kuarng bagus.
Hendaklah orangtua bisa menunjukkan kepada anak-anak dan keluarganya bahwa dia
adalah orang yang tegas dan keras saat kondisi mengharuskan itu.
Rasulullah
pernah bersabda, “…pukullah mereka (jika meninggalkan shalat) saat usia sepuluh
tahun.” (Riwayat Ahmad, Abu dawud, Al-Hakim, Bihaqi).
Juga,
“Gantunglah cambuk di tempat yang bisa dilihat oleh anggota keluargamu, karena
hal itu akan menjadi sebuah pelajaran.” (Riwayat Bukhari dalam Kitab Al-Adab
Al-Mufrad)
Selain
yang terurai di atas, hendaknya para orangtua (yang calon juag boleh nyoba deh J)
tampil menjadi teladan untuk buah hatinya, dan juga tak lupa mengajari ilmu
yang membawa kemanfaatan dunia dan akhirat, serta tidak mendoakan yang buruk
terhadap mereka (anak-anak). * Ani Nur